Internasional

Menengok Perayaan Idul Adha di Jepang yang Jatuh di Hari Kerja

Rab, 19 Juni 2024 | 08:09 WIB

Menengok Perayaan Idul Adha di Jepang yang Jatuh di Hari Kerja

Shalat Idul Adha di Masji Nusantara Tokyo Jepang (Foto: Dok Pribadi)

Jakarta, NU Online
Lain halnya dengan perayaan hari besar keagamaan Islam di Indonesia, ada hal yang berbeda dalam penyambutan hari besar umat Islam di Jepang, termasuk hari raya Idul Adha. Meskipun hari raya kurban di Jepang bukan merupakan hari libur, Muslim di negeri sakura ini tetap antusias mendatangi masjid-masjid.
 

Hal ini mendorong pengurus masjid-masjid di Jepang untuk membagi jamaah ke dalam beberapa kloter. Masjid-masjid seperti NU At-Taqwa Koga di Ibaraki, Masjid Al-Hidayah di Gifu, Masjid Indonesia di Tokyo, dan Masjid Nusantara Akihabara di Tokyo menggelar shalat Idul Adha dalam beberapa kloter. Pelaksanaan shalat id diikuti oleh ribuan jamaah. Tradisi khas seperti sarapan lontong opor dan acara anak-anak turut memeriahkan perayaan ini.
 

Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang, Achmad Gazali mengungkapkan bahwa muslim yang berdomisili di sekitar Masjid NU At-Taqwa Koga Ibaraki menunaikan shalat Idul Adha dalam dua gelombang, dengan kisaran 500 jamaah secara keseluruhan.
 

“Gelombang pertama tidak terlalu ramai seperti gelombang kedua karena lebih pagi dan dikhususkan untuk panitia. Saya lihat para jamaah tetap antusias walaupun tidak membludak seperti saat Idul Fitri,’’ kata Gazali dalam keteranganya, diterima NU Online, Selasa (18/6/2024).
 

Alasan gelombang pertama tidak terlalu ramai, menurut Gazali, karena Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024 yang merupakan hari kerja di Jepang.
 

Selain Masjid NU At-Taqwa, Masjid Al-Hidayah Toki, Gifu Ken juga melaksanakan shalat Idul Adha dengan dua kloter. Adapun imam dan khatib pada pelaksanaan shalat Idul Adha kloter dua adalah Wakil Rais Syuriah PCINU Jepang Agus Sulipan.
 

Berbeda dengan kedua masjid di atas, Masjid Indonesia Tokyo menggelar lima kloter dalam pelaksanaan shalat Idul Adha. Bertindak sebagai Imam dan Khatib, Nasril Albab membawakan materi khutbah dengan tema Idul Adha sebagai momentum untuk menguatkan tauhid, mendasarkan keikhlasan, dan melahirkan kesetaraan di antara manusia.
 

Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan total jamaah yang menunaikan shalat Idul Adha di masjid tersebut sekitar 2.000 jamaah, termasuk Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi, yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi beserta rombongan KBRI.
 

“Alhamdulillah, Pak Dubes Heri Akhmadi dan Ibu beserta rombongan KBRI Tokyo juga turut shalat Idul Adha di Masjid Indonesia Tokyo pada gelombang kedua,” jelas Nasril. “Alhamdulillah, jamaah di setiap gelombang memenuhi masjid dan juga balai Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT). Perkiraan jamaah yang menunaikan shalat Idul Adha di sini sampai 2000-an untuk keseluruhannya,’’ tambahnya.
 

Pelaksanaan shalat Idul Adha juga berlangsung di Masjid Nusantara Akihabara, Tokyo, Jepang. Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Jepang, Arief Mirza mengatakan bahwa masjid ini, pengurus menyediakan kuota tiga kloter untuk para jamaah yang hendak melaksanakan shalat Idul Adha. Adapun pelaksanaan shalat Idul Adha gelombang pertama dimulai pada pagi hari pukul 06.00 waktu setempat.
 

Perayaan Idul Adha di setiap wilayah Jepang diwarnai ciri khas masing-masing. Usai pelaksanaan shalat Idul Adha, jamaah disambut dengan beragam menu, seperti yang dilakukan oleh pengurus Masjid NU At-Taqwa.
 

“Sehabis shalat Id di masjid NU At-Taqwa, para jamaah diarahkan ke pesantren untuk menikmati sarapan lontong opor yang telah dipersiapkan panitia,” jelas Ketua PCINU Jepang Gazali.
 

Ia berharap bahwa pesantren NU pertama di Jepang bisa menjadi tempat pelaksanaan shalat Idul Adha di tahun yang akan datang. Hal ini diharapkan agar dapat mempermudah Muslim menemukan tempat untuk melaksanakan shalat Id.


Selain itu, ada juga panitia Idul Adha seperti Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang yang  mengadakan Acara Kids Ceria untuk anak-anak dan remaja. Mereka mengajak permainan serta drama anak tentang kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di Masjid Indonesia Tokyo setelah pelaksanaan shalat Id.